PENDAHULUAN Pisang adalah tanaman buah, sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional.
Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). SYARAT TUMBUH 2.1. Iklim. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Media Tanam. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%. 2.3.Ketinggian Tempat Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl III.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 3.1. Pembibitan. Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
Tinggi anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
Penyiapan Bibit. Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2x2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam.
Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar. Simpan bibit di tempat teduh 1 - 2 hari sebelum tanam. Buang daun yang lebar. Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 - 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan. Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit. Pengolahan Media Tanam.
Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak. Gemburkan tanah yang masih padat. Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air. Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.
Teknik Penanaman. Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat. Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober).
Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram Natural GLIO dengan 25 - 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 - 2 minggu. Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 - 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 - 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 - 20 kg/lubang tanam. Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Catatan: pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan SUPERNASA.
Siram dengan larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali. Data kebutuhan dan cara pemupukan, adalah sebagai berikut. 10 (botol/ha) Dicampur POC NASA disiram 3 bulan sekali 3.6. Pemeliharaan Tanaman.
Satu rumpun hanya 3 - 4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam. Pangkas daun kering. Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air. Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
Pemeliharaan Buah. Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah. Hama dan Penyakit 3.8.1.
Ulat daun (Erienota thrax.) Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.
Little fighter 3 free download - Little Fighter, Little Fighter 2 Night, FX Fighter, and many more programs. Results of little fighter 3 turbo free download full version: Free download software, Free Video dowloads, Free Music downloads, Free Movie downloads, Games.
Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis) Menyerang akar.
Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Penyakit darah Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri).
Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Panama Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun.
Gejala: daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Bintik daun Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian:: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Layu Penyebab: bakteri Bacillus sp. Menyerang akar.
Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman e. Daun pucuk Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa.
Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Panen. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera.
Buah 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas.
Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
Kami adalah distributor resmi PT Natural Nusantara (NASA) perusahaan yang memproduksi sarana produksi agro berbasis organik. Bila Anda membutuhkan produk-produk agro dari PT NASAuntuk keperluan pemakaian sendiri atau dipasarkan kembali silahkan melakukan pemesanan secara langsung, baik secara online maupun offline. Kami melayani penjualan secara retail maupun partai dan siap dengan armada pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia. Hubungi kami: INTI GROW - Distributor Resmi Nasa Jl. Wahid Hasyim 63 B Yogyakarta. Telp (0274) 389986, 4546304.
Mobile:0812 2652 3400, 0858 7626 7040.
PENDAHULUAN Pisang adalah tanaman buah, sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional.
Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). SYARAT TUMBUH 1. Iklim. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
Curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Media Tanam. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%. 3.Ketinggian Tempat Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 1. Pembibitan.
Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan). Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit. Penyiapan Bibit. Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam. Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar. Simpan bibit di tempat teduh 1 – 2 hari sebelum tanam.
Buang daun yang lebar. Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan (1 – 2 tutup), (0,5 -1 tutup), (1 – 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan. Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.
Pengolahan Media Tanam. Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak. Gemburkan tanah yang masih padat.
Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air. Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan. Teknik Penanaman. Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September – Oktober). Siapkan campuran dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram dengan 25 – 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 – 2 minggu. Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Tanah galian bagian atas dicampur yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 – 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 – 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 – 20 kg/lubang tanam. Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah.
Catatan: pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan. Siram dengan larutan (1 – 2 tutup), (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, dapat diganti dengan.
Cara penggunaan: 1 (satu) botol diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.Penyiraman dilakukan 2 – 3 bulan sekali. Data kebutuhan dan cara pemupukan, adalah sebagai berikut. 10 (botol/ha) Dicampur POC NASA disiram 3 bulan sekali 6. Pemeliharaan Tanaman.
Satu rumpun hanya 3 – 4 batang. Pemotongan dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah. Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam. Pangkas daun kering. Pengairan harus terjaga.
Dengan disiram atau mengisi parit saluran air. Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah.
Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus. Pemeliharaan Buah. Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
HAMA DAN PENYAKIT 1. Ulat daun (Erienota thrax.) Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan.
Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis) Menyerang akar. Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Penyakit darah Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
Pengendalian: Pemberian sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Panama Penyebab: jamur Fusarium oxysporum.
Menyerang daun. Gejala: daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian: Pemberian sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Bintik daun Penyebab: jamur Cercospora musae.
Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian:: Pemberian sebelum tanam. Layu Penyebab: bakteri Bacillus sp. Menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit, diawal tanaman e. Daun pucuk Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa.
Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
PANEN. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 – 100 hari dengan – buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya.
Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif. Inti Grow adalah distributor resmi PT Natural Nusantara (NASA).
Menyediakan produk-produk agro berbasis organik (pupuk organik, pestisida alami, vitamin ternak, pupuk perikanan, benih unggul). Kami melayani penjualan secara retail maupun partai dan siap dikirim ke seluruh wilayah Indonesia. Alamat Komplek Ruko Griya Hinggil Blok RB Jl. Bibis Raya KM 8 Bangunjiwo Bantul DI. Yogyakarta Telp 02 Mobile 0822 2071 4181 Simpati 0812 2652 3400 Simpati 0856 0107 9420 Indosat 0819 1542 4247 XL Whatsapp 0822 2071 4181 0812 2652 3400 PIN BB: 59DE7B56.
RuangTani.Com – Buah pisang ini kaya akan manfaat, Kandungan Nutrisi di dalam ini juga dibutuhkan oleh tubuh. Untuk komoditas tanaman ini sudah banyak di budidaya di masyarakat luas dan juga tidak sulit untuk mendapatkan buah yang satu ini. Tetapi peluang bisnis budidaya pisang juga masih terbuka lebar karena buah ini masih sangat di buru karena kegunaanya yang multi fungsi. Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti ‘Gros Michel’ dan ‘Cavendish’.
Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai. 10 Panduan Lengkap Dan Mudah Cara Budidaya Pisang Berkualitas Syarat Tumbuh Pisang dapat tumbuh di daerah tropis baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27 oC, dan suhu maksimumnya 38 oC, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5. Untuk menyediakan bibit pisang adalah dengan memanfaatkan rumpun pisang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Perbanyakan dengan teknologi kultur jaringan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar karena biaya investasi awal yang sangat mahal dan belum mampu memenuhi kebutuhan beragam varietas lokal jumlahnya. Jadi pembibitan hanya dianggap sebagai masih layak.
Perbanyakan dengan anakan Bibit pisang yang berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang terbaik yang digunakan adalah anakan pedang (41-100 cm tinggi), seperti daun berbentuk pedang dengan ujung runcing. Anakan bambu tunas (20-40 cm) buruk jika ditanam langsung karena rebus masih lunak dan belum kekeringan berdaun begitu mudah. Nimfa dewasa (tinggi 100 cm) terlalu berat untuk mengangkut dan kurang tahan terhadap tekanan lingkungan karena memiliki daun sempurna.
Bibit harus ditanam segera setelah dipisahkan, jika tidak biaya akan meningkat serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Jika pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang lama, bibit akan layu dan mati,tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm diatas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit. Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut:.
Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis / Tembilang mata terbelalak, sehingga kondisinya masih utuh punuk. Umbi dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, lalu potong 1 cm di atas punuk leher. Di titik tumbuh di punuk pusat dan tergores dengan lebar dalam ± 3 cm menggunakan pisau tajam. Rendam dalam air hangat dengan suhu ± 55 ° C fungisida yang telah dicampur dengan dosis 2 g / l air selama 15 menit dan kemudian dikeringkan. Untuk menghindari hama pada saat perendaman juga dapat disertai dengan pemberian insektisida yang sesuai dosis yang dianjurkan. Untuk merangsang munculnya tunas, umbi-umbian di bibit di bedengan, diatur dalam baris dengan bagian titik tumbuh masih mengarah ke atas, masing-masing tunggul jarak antara 5 cm dan kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tunas tumbuh.
Selama penimbunan perlu dijaga lembab oleh air setiap hari secukupnya, terutama ketika tidak ada hujan. Ketika tunas telah tumbuh dan memiliki 1-2 daun, umbi dihapus dari tumpukan, kemudian dipotong memanjang ke arah permukaan atas tunggul untuk mendasarkan sebanyak kecambah. Ketika punuk yang terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan kiri dan kanan tunas. Hasil Tunas belahan (bit) disemai dalam polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanam kemudian ditempatkan di bawah naungan / teduh. Setelah 1 bulan usia bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapangan ketika biji sudah berusia 2 bulan.
Pengobatan utama penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu menggunakan Urea 2 gr / lt air oleh dikocor. Bonggol Dari Tanaman Yang Sudah Dipanen. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan. Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1: 1. Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh/naungan selama 1 bulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka. Perawatan yang diperlukan adalam penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah.
Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gr/lt air setiap 2 minggu. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.
Persiapan lahan Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm sekitar 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam agar bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan cepat. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah.
Penutupan lubang tanam dilakukan degan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu. Waktu Tanam Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
Cara Budidaya Pisang Ambon
Penanaman Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Mas dan Barangan jarak tanam 2 m x 2 m.
Jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk 3 mmx 3 m atau 3 m x 3,5 m.
Purchase Active Power Line Conditioners - 1st Edition. Print Book & E-Book. ISBN 169, 176. Hirofumi Akagi. Full-text (PDF)| Active power-line filtering is conventionally performed by injecting equal-but-opposite of the distortion into the line. The power converter used. Active Power Line Conditioner Pdf To Jpg. A new control algorithm of active power line conditioner for improving power quality Active power line conditioner planning.
Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam. Pemupukan Sebelum penanaman, lobang tanam diberi pupuk kandang 10 kg/lobang, dibiarkan 1-2 minggu. Sedang pupuk anorganik yang diberikan adalah 350 kg Urea + 150 kg SP- 36, dan 150 kg KCL per ha/tahun atau 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36 dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam diberi 3 kali yaitu% saat tanam dan sisanya dibagi dua umur 3 bulan dan umur 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman umur 1 tahun atau lebih pupuk diberikan 2 kali yaitu awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.
Baca Juga:. Pemberian Agensia Hayati Antagonis Untuk pencegahan serangan penyakit layu, terutama disebabkan oleh jamur Fusarium tanaman pisang dapat diberikan agen biologis seperti Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Cara pengembangan agen biologi 250 g (misalnya gliokompos) dicampur dengan 25 kg dengan pupuk kandang mentah, aduk sampai merata. Dibiarkan selama 10-15 hari diudara terbuka dan diaduk setiap 3 hari sehingga udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan kompos.
Untuk campuran pengembangan lebih lanjut yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu – 1 bulan ditempat teduh dalam keadaan lembab. Sesuai dengan ketentuan dosis pupuk kandang 10 kg/lubang, tanam dicampur dengan tanah galian lubang. Selanjutnya dilakukan pada tanaman berumur 3 dan 6 bulan setelah tanam tanaman dengan menaburkan sekitar 0,5 kg/tanaman. Pemangkasan Pemangkasan daun kering ditujukan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun tua tertutup anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pengembangan setidaknya ada 6-8 daun sehat untuk pengembangan buah maksimum.
Setelah pemangkasan pemangkasan daun bunga jantan sebaiknya tidak dilakukan lagi. Hiasan dari bekas daun tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar, kemudian mensterilkan alat pemangkasan dengan disinfektan seperti menggunakan bayclean atau alkohol. Penyiangan Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1-5 bulan, terutama 3 bulan pertama harus dilakukan secara intensif.
Setelah tanaman 5-bulan-tua pengendalian dapat dukurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena tanaman ini cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan. Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu Panama dan penyakit darah, penyiangan dianjurkan untuk menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan untuk menggunakan cangkul atau koret untuk mencegah penularan penyakit akibat kontak dengan alat. Penjarangan Anakan Penjarangan anakan bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun.
Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya. Perawatan Tandan Membersihkan daun di sekitar tandan daun terutama daun yang kering.
Selain itu membuang buah pisang yang tidak sempurna yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti oleh pemotongan bunga jantan sehingga buah dalam tandan di atas itu dapat tumbuh dengan baik. Kemudian buah dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik ukuran 1 mx 45 cm.
Budidaya Pisang Kepok
Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang memiliki konsepsi yang sama dapat diberi label (misalnya, dengan tali dengan warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam. Sehingga tanaman tidak runtuh sebelum buah dipanen, dapat di sangga dengan bambu atau dengan mengikat tandan dasar dengan kabel atau tali yang dibuat antara baris tanaman pisang. Panen Buah pisang yang akan dipanen disesuaikan dengan tujuannya. Untuk tujuan konsumsi lokal atau keluarga, panen dilakukan setelah buah tua atau bahkan sudah ada yang masak di pohon.
Cara Budidaya Pisang Raja
Sedangkan untuk ekspor, pisang dipanen tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%), tetapi sudah masak fisiologis (kadar patinya sudah maksimum). Pada keadaan ini kualitas buah cukup baik dan mempunyai daya simpan cukup lama. Waktu panen buah pisang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menghitung jumlah hari dari bunga mekar sampai siap dipanen atau dengan melihat bentuk buah. Buah yang tua biasanya sudut buah tumpul dan membulat, daun bendera mulai mengering, bekas putik bunga mudah patah. Sumber: lampung.litbang.pertanian.go.id Demikian Pembahasan Tentang Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Pembaca RuangTani.Com Aminnn ?.